Bandung - Rasa penasaran yang memuncak ketika melihat mobil Toyota Kijang keluaran 1990 akhirnya sedikit terpenuhi ketika detikOto berkesempatan mencoba mobil ini di Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Temilek) LIPI di Bandung, Jawa Barat.
Bagaimana tidak, di balik kap mesin itu terdapat motor listrik yang berhasil dibesut oleh anak bangsa.
"Mobil itu baru 3 bulan kita tes jalan," kata Ketua Peneliti Temilek LIPI Abdul Hapid di sela-sela media gathering di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/3/2010).
Tidak ingin hanya melihat saja, detikOto langsung mendekati Toyota Kijang bertenaga listrik tersebut.
Secara kasat mata tidak ada perubahan yang signifikan ketika melihat bagian ekteriornya.
Namun ketika membuka kap mesin, ternyata mesin mobil hilang yang ada hanya baterai dan seperangkat alat lainnya untuk menjalan as roda belakang Kijang tersebut.
Langsung saja detikOto duduk di balik kemudi, tuas perseneling, kemudi dan dashboard mobil Kijang yang masih lengkap dan standar dari pabrik. Dan masih orisinil punya Toyota Kijang.
Kontak mobil pun dinyalakan, wow, tanpa bersuara seperti mobil konvensional. Tinggal clek, mobilpun menyala. Rasa penasaranpun semakin besar, untuk itu detikOto mencoba untuk berkeliling di lapangan parkir LIPI Bandung.
Transmisipun dipindahkan ke gigi 1. Kerja transmisi masih manual. Namun ketika pedal kopling dirilis nyaris tidak terdengar suara bising apapun.
Tidak ada gejala tersendat, mobil berjalan dengan sangat lancar hingga posisi gigi ke-3 dan ke-4. LIPI membekali baterei sebanyak 16 LEAD ACID yang beratnya sekitar 400
kg. Daya baterei bisa bertahan hingga jarak 75 km dengan sekali pengisian 6 jam lamanya.
Penggerak as roda dengan motor 3 phase bertegangan 96 VAC dan baterai LED ACID sebanyak 16 buah.
Motor listrik itu bisa mengeluarkan tenaga sebesar 52 hp dengan torsi 156 Nm. Sedangkan untuk performa, motor listrik tersebut dapat dipacu hingga 120 km/jam dengan jarak tempuh 75 km. LIPI mengklaim motor listrik itu cukup diisi ulang dengan waktu 6 jam dengan tegangan 220 volt.
Tidak ingin sampai disitu detikOto sempat keluar dari parkiran LIPI, intinya untuk mendapatkan jalanan yang sedikit ekstrim.
Secara kebetulan ditemukan tanjakan lumayan curam. Terbesit untuk mecobanya. Tak disangka tanjakan dilalui dengan lancar oleh mobil listrik karya anak bangsa itu.
RPM bermain di angka bawah yakni 900 RPM hingga 1.000 RPM.
Namun LIPI sepertinya masih harus membenahi bagian pedal rem dan kemudi mobil. Soalnya untuk kedua alat fital itu masih kurang nyaman.
Mobil kadang masih berjalan meski rem sudah ditekan kuat-kuat. Sementara kemudi sangat berat sehingga cukup sulit mengontrol mobil.
Namun terlepas dari itu, detikOto menyimpulkan kinerja motor listrik sangat baik. Bukan hanya ramah lingkungan, mobil tersebut juga sangat efektif untuk perjalanan dalam kota.
Nah, seperti yang Hapid katakan, bagi masyarakat yang ingin mengganti mesin konvensionalnya dengan mesin listirk silahkan saja. Dengan syarat menyediakan dana Rp 150 juta.
"Tapi harga itu tidak akan melambung tinggi ketika antusias masyarakat besar untuk mengganti mesin mobilnya menjadi mesin listrik," tutup Hapid.
ni nih pemerintah mestinya tawu potensi anak bangsa kita yang ga kalah ma orang luar..nah yang kaya gni juga kan membantu negara dalam penghematan BBM..jadi pemerintah mustinya ngebantu dng nyariin investor buat pekembangan selanjutnya..jadi ga cuma dibanggain lewat mulut doang.."ni lah hasil karya nak kita "..ga kaya gitu doang..tapi kudu dberi apresiasi dengan terus didukung perkembangannya..
0 komentar:
Posting Komentar